Short Term Memory: Pengertian, Fungsi, dan Cara Meningkatkannya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali membutuhkan kemampuan untuk menyimpan informasi dalam waktu singkat, misalnya saat mengingat nomor telepon, daftar belanja, atau instruksi sementara. Kemampuan ini disebut sebagai short term memory (STM) atau memori jangka pendek. Memahami STM sangat penting karena berperan besar dalam proses belajar, pengambilan keputusan, dan menjalankan aktivitas harian dengan efektif. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu short term memory, fungsinya, dan cara meningkatkannya.

Pengertian Short Term Memory

Short term memory (STM) adalah kemampuan otak untuk menyimpan dan mengelola informasi dalam jangka waktu yang singkat, biasanya beberapa detik hingga beberapa menit. STM berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang mendengar nomor telepon dan harus mengingatnya hanya selama beberapa saat sebelum menuliskannya, STM yang berperan.

STM berbeda dari long term memory (LTM), yang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lebih lama, mulai dari beberapa hari hingga seumur hidup. Sementara LTM dapat menampung jumlah informasi yang hampir tak terbatas, kapasitas STM sangat terbatas. Menurut penelitian, STM umumnya hanya dapat menyimpan sekitar 7 ± 2 item informasi pada satu waktu, fenomena yang dikenal sebagai “batasan tujuh.”

Proses kerja STM dimulai ketika informasi diterima oleh indera kita, seperti pendengaran atau penglihatan, dan kemudian diproses oleh otak. Informasi ini disimpan dalam STM untuk penggunaan sementara. Jika informasi tersebut dianggap penting atau relevan, otak akan bekerja untuk mentransfernya ke LTM melalui proses yang disebut konsolidasi. Sebaliknya, jika informasi tidak dianggap penting, maka akan segera dilupakan dan dihapus dari STM.

STM juga berperan dalam “working memory” atau memori kerja, yang merupakan jenis memori jangka pendek yang kita gunakan untuk memanipulasi dan bekerja dengan informasi secara aktif. Misalnya, saat kita melakukan perhitungan mental, membaca dan memahami kalimat panjang, atau mengikuti instruksi berurutan, STM memungkinkan kita untuk menyimpan dan memproses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Pentingnya STM tidak bisa diremehkan. Memahami cara kerja STM dapat membantu kita menemukan strategi untuk meningkatkan daya ingat jangka pendek kita, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja kita dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari akademik hingga profesional. Memori jangka pendek yang kuat memungkinkan kita untuk belajar lebih efektif, berkomunikasi dengan lebih baik, dan menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang STM, kita bisa mulai mengaplikasikan teknik-teknik yang dapat membantu mengoptimalkan kapasitas memori jangka pendek kita, memastikan bahwa kita dapat berfungsi dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dan mencapai tujuan pribadi maupun profesional kita.

Baca Juga : Menguasai Teknik Mengingat: Cara Efektif Menghafal Informasi Penting

Fungsi Short Term Memory

STM memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:

  • Penyimpanan Informasi Sementara: STM memungkinkan kita untuk menyimpan informasi sementara, seperti nomor telepon atau instruksi lisan, sebelum kita memutuskan apakah informasi tersebut penting untuk disimpan dalam long term memory.
  • Peran dalam Aktivitas Sehari-hari: Banyak aktivitas sehari-hari mengandalkan STM, seperti mengikuti instruksi, memahami percakapan, dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan perhatian sementara.
  • Keterkaitan dengan Proses Pembelajaran: STM berperan penting dalam proses belajar karena memungkinkan kita untuk menyimpan informasi baru sementara, yang kemudian dapat dipindahkan ke LTM untuk penyimpanan jangka panjang.

Proses Terjadinya Short Term Memory

Proses terjadinya short term memory (STM) dimulai dari saat informasi pertama kali diterima oleh indera kita. Misalnya, ketika kita melihat sebuah nomor telepon atau mendengar instruksi lisan, informasi tersebut ditangkap oleh reseptor sensorik di mata atau telinga kita. Reseptor ini kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk diproses lebih lanjut.

Informasi sensorik yang diterima pertama kali masuk ke dalam apa yang dikenal sebagai sensory memory atau memori sensorik. Memori sensorik menyimpan informasi dalam waktu yang sangat singkat, hanya beberapa milidetik hingga satu detik, dan berfungsi sebagai tempat penyaringan awal. Sebagian besar informasi di sensory memory akan segera dilupakan, tetapi informasi yang dianggap penting atau menarik perhatian kita akan diteruskan ke STM.

Di dalam STM, informasi ini disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama, biasanya beberapa detik hingga beberapa menit. Kapasitas STM terbatas, dan hanya dapat menyimpan sekitar 7 ± 2 item informasi sekaligus. Untuk mengelola keterbatasan ini, otak menggunakan berbagai strategi seperti chunking, yaitu mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang lebih besar dan lebih mudah diingat. Misalnya, mengingat deretan angka 1-2-3-4-5-6-7-8-9 sebagai tiga kelompok 123, 456, dan 789.

STM juga melibatkan proses yang disebut rehearsal atau pengulangan, di mana kita secara aktif mengulang-ulang informasi dalam pikiran kita untuk menjaga agar informasi tersebut tetap berada dalam STM. Contoh sederhana dari rehearsal adalah ketika kita mengulangi nomor telepon dalam kepala kita beberapa kali agar tidak lupa sebelum menuliskannya.

Jika informasi dalam STM dianggap penting dan perlu disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama, informasi tersebut akan melalui proses konsolidasi untuk dipindahkan ke long term memory (LTM). Konsolidasi adalah proses di mana memori menjadi lebih stabil dan permanen, dan biasanya melibatkan pengulangan dan penguatan informasi melalui latihan dan penggunaan berulang. Proses ini sering terjadi selama tidur, yang menjelaskan mengapa tidur yang cukup penting untuk fungsi memori yang optimal.

Namun, tidak semua informasi di STM akan dipindahkan ke LTM. Informasi yang tidak dianggap penting atau tidak diulang akan segera dilupakan. Fenomena ini dikenal sebagai decay atau peluruhan, di mana informasi memudar seiring berjalannya waktu. Selain decay, informasi di STM juga dapat terganggu oleh interferensi dari informasi baru yang masuk, yang bisa menyebabkan kita melupakan informasi sebelumnya.

STM juga berperan dalam working memory, yaitu jenis memori jangka pendek yang kita gunakan untuk memanipulasi dan bekerja dengan informasi secara aktif. Working memory memungkinkan kita untuk melakukan tugas-tugas kognitif yang kompleks seperti pemecahan masalah, pemahaman bahasa, dan pengambilan keputusan. Ini melibatkan koordinasi antara STM dan berbagai area otak lainnya untuk mengintegrasikan informasi dan menjalankan fungsi eksekutif.

Faktor yang Mempengaruhi Short Term Memory

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi STM meliputi:

  •  Usia: Kemampuan STM cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Anak-anak dan remaja umumnya memiliki kapasitas STM yang lebih baik dibandingkan orang dewasa lanjut usia.
  • Kesehatan Mental: Kondisi mental seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat mempengaruhi fungsi STM.
  • Kualitas Tidur: Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk fungsi STM yang optimal. Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan STM.
  • Gaya Hidup dan Diet: Pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif dapat berkontribusi pada kesehatan otak dan STM yang lebih baik.

Cara Meningkatkan Short Term Memory

Beberapa cara untuk meningkatkan STM meliputi:

  • Latihan Mental: Aktivitas seperti teka-teki, permainan memori, dan latihan otak dapat membantu melatih STM.
  • Teknik Memori: Menggunakan teknik seperti chunking (mengelompokkan informasi) dan mnemonik (membuat asosiasi) dapat membantu meningkatkan kemampuan mengingat.
  • Gaya Hidup Sehat: Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan otak dan fungsi STM.
  • Manajemen Stres: Mengurangi stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu meningkatkan fungsi STM.
Baca Juga : 20 TipsTerbaik Untuk Melatih Konsentrasi

Kesimpulan

Short term memory merupakan komponen penting dalam kemampuan kognitif kita, memainkan peran kunci dalam aktivitas sehari-hari dan proses pembelajaran. Meskipun STM dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, kesehatan mental, dan gaya hidup, ada banyak cara untuk meningkatkannya. Dengan latihan mental, teknik memori, gaya hidup sehat, dan manajemen stres yang baik, kita dapat mengoptimalkan fungsi STM kita. Memahami dan meningkatkan STM tidak hanya bermanfaat untuk kinerja harian, tetapi juga untuk kesejahteraan keseluruhan kita.

Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang tugas kuliah lainnya, Kerjain.org siap membantu, Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.