Letter of Endorsement (LoE) adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh lembaga atau institusi di luar negeri yang menyatakan bahwa mereka bersedia menerima dan mendukung kehadiran seseorang (umumnya mahasiswa atau peneliti) untuk melakukan riset atau kegiatan akademik lainnya di tempat mereka. LoE merupakan bukti kesediaan kolaborasi dan menjadi dokumen kunci dalam proses pengajuan pendanaan, visa, hingga pendaftaran sebagai visiting researcher.
LoE tidak hanya berfungsi sebagai tanda persetujuan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab institusi tuan rumah dalam memfasilitasi peneliti selama menjalani aktivitas akademiknya. Dalam banyak program beasiswa seperti LPDP, Erasmus+, DAAD, dan Australia Awards, keberadaan LoE menjadi syarat utama untuk melanjutkan tahap seleksi berikutnya. Bahkan, beberapa universitas atau lembaga penelitian menganggap LoE sebagai representasi kualitas jaringan akademik si pelamar.
Kredibilitas LoE sangat bergantung pada institusi dan individu yang menerbitkannya. Surat ini biasanya ditandatangani oleh pembimbing (supervisor) riset, kepala laboratorium, atau koordinator program akademik yang akan mendampingi pelamar selama berada di institusi tersebut. Karena itu, memperoleh LoE dari institusi bereputasi tinggi sangat meningkatkan peluang diterimanya proposal riset atau aplikasi beasiswa.
Di samping itu, LoE juga bisa menjadi alat diplomasi akademik yang mempererat hubungan antara institusi di Indonesia dengan mitra luar negeri. Kolaborasi ini bisa meluas ke bentuk kerja sama lainnya seperti joint publication, konferensi internasional, hingga pertukaran dosen atau peneliti.
Kesimpulannya, LoE bukan sekadar dokumen administratif, melainkan pintu pembuka yang menentukan keberhasilan proses riset luar negeri. Pemahaman yang mendalam tentang bagaimana cara memperolehnya serta bagaimana menulis permohonan yang meyakinkan menjadi kunci keberhasilan.
Baca Juga : LoE untuk LPDP: Strategi Mendapatkan Letter of Enrollment yang Efektif
Proses Memperoleh LoE: Langkah demi Langkah
Memperoleh LoE bukan proses instan, namun jika direncanakan dengan baik dan dijalankan secara sistematis, LoE bisa didapatkan dengan relatif lancar. Prosesnya bisa dibagi menjadi beberapa langkah penting:
Langkah pertama adalah menentukan topik riset dan target institusi luar negeri. Sebelum menghubungi calon supervisor, Anda harus memastikan bahwa tema riset Anda sesuai dengan bidang keahlian dari institusi atau individu yang akan Anda tuju. Cari tahu profil laboratorium, departemen, atau kelompok riset yang relevan melalui website resmi mereka.
Langkah kedua adalah menyusun proposal riset dan dokumen pendukung. Proposal tersebut sebaiknya ringkas (1–2 halaman) namun padat, menjelaskan latar belakang masalah, tujuan riset, metode, dan kontribusi yang akan diberikan. Sertakan pula CV akademik, transkrip, publikasi (jika ada), dan dokumen pendukung lainnya seperti surat rekomendasi atau motivation letter.
Langkah ketiga adalah menghubungi calon supervisor atau institusi melalui email resmi. Dalam email, perkenalkan diri Anda secara sopan dan profesional, jelaskan ketertarikan Anda terhadap bidang riset mereka, serta lampirkan proposal dan dokumen pendukung. Hindari mengirimkan email massal dan berfokuslah pada pendekatan yang personal.
Langkah keempat adalah menjalin komunikasi yang terbuka dan responsif. Jika calon supervisor tertarik, biasanya mereka akan meminta klarifikasi atau mengatur pertemuan online. Pada tahap ini, penting untuk menunjukkan kesiapan, pemahaman terhadap riset mereka, serta fleksibilitas untuk menyesuaikan proposal Anda jika diperlukan.
Langkah terakhir adalah menunggu konfirmasi dan penerbitan LoE. Jika pembimbing setuju, maka institusi akan mengeluarkan LoE resmi dalam format PDF atau dokumen cetak yang ditandatangani. Beberapa institusi memerlukan persetujuan administrasi internal sebelum menerbitkan LoE, jadi bersabarlah dan tetap lakukan follow-up secara sopan bila perlu.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, peluang memperoleh LoE akan meningkat secara signifikan. Yang terpenting adalah membangun hubungan akademik yang profesional, jujur, dan saling menguntungkan antara Anda dan calon mitra institusi di luar negeri.
Tips Menulis dan Mengajukan Permintaan LoE
Mengajukan permintaan LoE harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan pendekatan yang profesional. Berikut beberapa tips penting untuk menulis dan mengajukan permintaan LoE:
a. Gunakan Bahasa Inggris Formal
Selalu gunakan bahasa Inggris akademik yang formal dan sopan. Hindari bahasa sehari-hari, singkatan informal, atau struktur kalimat yang berantakan.
b. Subjek Email yang Jelas dan Informatif
Tulislah subjek email yang mencerminkan tujuan Anda, misalnya: Request for Supervision and LoE – Research on Climate-Smart Agriculture.
c. Sertakan Proposal Riset yang Ringkas
Proposal tidak perlu panjang, cukup 1–2 halaman dengan penjelasan tentang latar belakang, pertanyaan penelitian, metode, dan harapan hasil. Ini akan menunjukkan keseriusan dan arah riset Anda.
d. Buat CV Akademik Terstruktur
Sertakan CV dengan format jelas dan urut: data diri, pendidikan, pengalaman penelitian, publikasi, penghargaan, dan keterampilan yang relevan dengan riset.
e. Tunjukkan Ketertarikan Spesifik
Sebutkan secara spesifik kenapa Anda memilih institusi/supervisor tersebut. Misalnya, Anda membaca publikasi mereka dan ingin melanjutkan riset dengan topik serupa.

Kendala Umum dan Cara Mengatasinya
Banyak pelamar menghadapi berbagai kendala saat mengajukan LoE, baik dari segi teknis maupun komunikasi. Berikut beberapa kendala umum beserta solusinya:
a. Tidak Mendapat Balasan Email
- Gunakan alamat email resmi universitas (bukan Gmail/Yahoo pribadi).
- Kirim follow-up 7–10 hari setelah pengiriman pertama.
- Kirim ke lebih dari satu calon supervisor tapi tetap secara personal.
b. Proposal Ditolak
- Periksa apakah topik Anda sesuai dengan bidang calon supervisor.
- Perbarui proposal Anda dengan menyesuaikan fokus riset mitra luar negeri.
- Minta saran atau masukan dan revisi sesuai kebutuhan.
c. Kurang Percaya Diri dalam Berkomunikasi
- Latih komunikasi tertulis Anda, atau minta bantuan proofreading.
- Konsultasikan dengan dosen pembimbing Anda di Indonesia.
- Jangan takut ditolak—penolakan adalah hal umum dalam dunia akademik.
d. Terbatasnya Kontak dan Jaringan
- Gunakan platform seperti ResearchGate, LinkedIn, atau Google Scholar untuk mencari akademisi yang sesuai.
- Hadiri konferensi akademik atau webinar internasional untuk memperluas jejaring.
- Manfaatkan alumni kampus yang pernah studi di luar negeri.
Strategi Jangka Panjang dan Penguatan Kolaborasi
Mendapatkan LoE tidak hanya penting untuk satu kali kesempatan, tetapi bisa menjadi awal dari hubungan akademik jangka panjang antara pelamar dan institusi luar negeri. Untuk itu, strategi berikut perlu diterapkan:
Pertama, bangun relasi dengan mitra akademik secara berkelanjutan. Setelah mendapatkan LoE dan menyelesaikan riset, tetap jaga komunikasi. Laporkan perkembangan riset Anda dan tawarkan peluang kolaborasi publikasi atau riset lanjutan.
Kedua, manfaatkan hasil kolaborasi untuk meningkatkan reputasi akademik Anda. Publikasi bersama dengan mitra luar negeri dapat membuka akses ke proyek riset yang lebih besar atau pendanaan internasional.
Ketiga, jadikan pengalaman ini sebagai modal untuk membangun jejaring akademik di tingkat institusi. Dorong kampus atau lembaga Anda di Indonesia untuk menjalin MoU atau pertukaran akademik dengan institusi mitra luar negeri Anda.
Dengan strategi tersebut, LoE yang semula hanya menjadi dokumen administratif dapat bertransformasi menjadi jembatan strategis untuk pengembangan akademik, institusi, bahkan diplomasi pendidikan antarnegara.
Baca Juga : LoE (Letter of Enrollment) dalam Pendaftaran Kampus
Kesimpulan
Letter of Endorsement (LoE) merupakan dokumen penting yang membuka jalan bagi mahasiswa dan peneliti Indonesia untuk melakukan riset di luar negeri. LoE menjadi bukti nyata kesediaan institusi asing untuk menerima dan mendukung aktivitas akademik yang akan dilakukan oleh pelamar.
Meskipun proses memperoleh LoE memiliki tantangan tersendiri, hal itu bisa diatasi dengan perencanaan matang, komunikasi yang sopan, dan kesiapan dokumen pendukung yang baik. Penulisan proposal, pengajuan email, serta kesiapan mental untuk menerima tanggapan (baik positif maupun negatif) menjadi bagian dari proses yang harus dilalui secara profesional.
Lebih dari sekadar syarat administratif, LoE berpotensi menjadi jembatan kolaborasi internasional yang dapat memperkuat kualitas akademik individu dan institusi. Dengan memahami prosedur, tantangan, dan strategi penguatan kerja sama, setiap mahasiswa dan peneliti Indonesia dapat memperluas jangkauan keilmuannya ke level global.
Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.