Angket Self-Efficacy sebagai Alat Ukur Keyakinan Diri Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

Self-efficacy pada dasarnya merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan yang dibutuhkan guna mencapai hasil tertentu. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Bandura dalam teori kognitif sosial. Menurut Bandura, self-efficacy memengaruhi cara seseorang bertindak, merasa, dan memotivasi diri. Seseorang dengan self-efficacy tinggi cenderung lebih yakin dalam menghadapi tantangan, sementara individu dengan self-efficacy rendah sering kali menghindari tugas yang dianggap sulit.

Instrumen angket self-efficacy adalah seperangkat daftar pernyataan yang dibuat untuk mengukur seberapa kuat keyakinan seseorang terhadap kemampuannya. Angket ini umumnya menggunakan skala Likert, misalnya dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”. Tujuan penyusunan angket ini adalah memperoleh data kuantitatif yang dapat dianalisis untuk mengetahui tingkat keyakinan diri pada peserta didik. Setiap pernyataan dalam angket dirancang berdasarkan teori self-efficacy dan indikator-indikator pendukungnya.

Angket self-efficacy dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, psikologi, pelatihan, hingga penelitian sosial. Dalam bidang pendidikan, angket ini berguna untuk mengetahui kesiapan belajar siswa, strategi yang mereka gunakan, serta seberapa besar keyakinan mereka dalam menghadapi tugas akademik. Data tersebut membantu guru merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Angket menjadi alat ukur yang praktis, cepat, dan efisien dalam mengumpulkan informasi penting terkait keyakinan diri.

Selain itu, instrumen angket memungkinkan proses pengumpulan data dilakukan secara serentak kepada banyak responden. Karena bersifat objektif, hasilnya dapat dibandingkan antarindividu atau kelompok. Dengan demikian, angket self-efficacy tidak hanya berguna sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai dasar dalam pengembangan kurikulum dan perbaikan proses belajar mengajar. Pemahaman mengenai instrumen ini penting untuk memastikan data yang dihasilkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Terakhir, penyusunan angket harus memperhatikan aspek validitas dan reliabilitas. Validitas diperlukan untuk menjamin bahwa angket benar-benar mengukur self-efficacy, bukan aspek lain. Sementara itu, reliabilitas memastikan hasil pengukuran konsisten. Kualitas instrumen yang baik akan menghasilkan data yang valid dan bermanfaat bagi penelitian atau perencanaan pendidikan.

Baca Juga : Instrumen Pengukuran Self-Efficacy sebagai Dasar Memahami Keyakinan Diri dalam Proses Belajar, Perilaku, dan Pengambilan Keputusan

Jenis-Jenis Self-Efficacy dan Bentuk Instrumen Angket

Self-efficacy memiliki beberapa jenis berdasarkan konteks dan cakupan kemampuan yang diukur. Pertama, terdapat self-efficacy umum (general self-efficacy), yaitu keyakinan menyeluruh seseorang dalam menyelesaikan berbagai tugas kehidupan. Jenis ini menggambarkan kepercayaan diri secara global dan tidak terikat pada situasi tertentu. Angket untuk mengukur self-efficacy umum biasanya berisi pernyataan yang bersifat luas, seperti kemampuan menghadapi masalah atau mengontrol emosi.

Jenis kedua adalah self-efficacy khusus (specific self-efficacy), yaitu keyakinan diri pada kemampuan di bidang tertentu. Contohnya adalah self-efficacy akademik, self-efficacy matematika, self-efficacy komunikasi, self-efficacy teknologi, dan sebagainya. Instrumen angket untuk mengukur self-efficacy khusus dirancang sesuai dengan konteks yang ingin diteliti. Misalnya, angket self-efficacy matematika berisi pernyataan mengenai keyakinan siswa dalam memahami konsep, menyelesaikan soal, atau mengikuti ujian matematika.

Selain berdasarkan konteks, jenis angket juga dibedakan berdasarkan bentuk skala pengukuran. Skala Likert merupakan skala yang paling umum digunakan. Skala ini memungkinkan responden memilih tingkat persetujuan terhadap pernyataan tertentu. Skala lain yang dapat digunakan adalah skala rating numerik, skala bipolar, atau skala semantic differential. Pemilihan skala bergantung pada tujuan penelitian serta kemudahan responden dalam mengisi angket.

Instrumen angket juga dapat berbentuk angket cetak maupun digital. Angket digital lebih banyak digunakan dalam penelitian modern karena aksesnya mudah dan proses pengolahan data lebih cepat. Responden dapat mengisi angket melalui gawai, sehingga pengumpulan data menjadi lebih efisien. Meskipun demikian, angket cetak masih digunakan dalam situasi tertentu, terutama ketika akses teknologi terbatas.

Pengelompokan jenis angket dan self-efficacy ini penting untuk memastikan bahwa instrumen sesuai dengan tujuan penelitian. Setiap penelitian memiliki konteks berbeda, sehingga penyusunan instrumen harus disesuaikan agar hasilnya relevan. Pemilihan jenis angket yang tepat akan meningkatkan kualitas pengukuran dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang tingkat self-efficacy responden.

Manfaat Instrumen Angket Self-Efficacy

Manfaat angket self-efficacy dalam pendidikan antara lain sebagai berikut:

  • Membantu guru mengetahui tingkat keyakinan diri siswa dalam memahami materi pelajaran.

  • Menjadi dasar dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan siswa.

  • Membantu siswa mengenali diri sendiri, terutama dalam menilai kemampuan dan batasannya.

  • Mempermudah proses monitoring perkembangan self-efficacy siswa dari waktu ke waktu.

  • Menjadi sumber data penting dalam penelitian yang berkaitan dengan motivasi, prestasi, dan perilaku belajar.

Instrumen angket juga memberikan manfaat bagi peneliti psikologi. Melalui angket, peneliti dapat memahami hubungan antara self-efficacy dengan faktor lain seperti kecemasan, strategi belajar, atau motivasi berprestasi. Data hasil angket dapat digunakan untuk merancang program bimbingan dan konseling yang lebih tepat sasaran. Selain itu, angket mempermudah proses pengumpulan data dalam skala besar sehingga hasil penelitian lebih representatif.

Bagi institusi pendidikan, manfaat penggunaan angket juga terlihat dalam penyusunan kebijakan atau pengembangan kurikulum. Informasi mengenai self-efficacy siswa menjadi indikator penting dalam mengevaluasi keberhasilan suatu metode pembelajaran. Hasil angket dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengidentifikasi siswa yang membutuhkan pendampingan lebih lanjut.

konsultasi WA 0821-3290-5754, Jasa Kerjain Tugas kuliah, Jasa Kerjain Makalah, Jasa Kerjain Artikel

Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Angket Self-Efficacy

Kelebihan:

  • Mudah dibuat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

  • Dapat diberikan kepada banyak responden dalam waktu singkat.

  • Menghasilkan data kuantitatif yang mudah dianalisis.

  • Efisien dari segi waktu, biaya, dan tenaga.

  • Dapat menggunakan media digital sehingga proses pengolahan data lebih cepat.

Kekurangan:

  • Responden dapat memberikan jawaban tidak jujur atau sekadar mengikuti pola tertentu.

  • Interpretasi pernyataan dapat berbeda bagi tiap responden.

  • Angket tidak dapat menggali informasi mendalam seperti wawancara.

  • Validitas instrumen harus diuji terlebih dahulu agar hasil dapat dipercaya.

  • Terkadang responden mengisi angket secara terburu-buru sehingga hasil kurang akurat.

Komponen Penting dalam Penyusunan Angket Self-Efficacy

Setiap instrumen angket perlu disusun berdasarkan kaidah penyusunan instrumen agar hasil yang diperoleh akurat dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Komponen pertama adalah indikator self-efficacy. Indikator ini biasanya mencakup keyakinan dalam menyelesaikan tugas, mengatasi hambatan, mencapai tujuan, dan mempertahankan usaha. Pemilihan indikator harus berdasarkan teori yang kuat agar angket memiliki dasar yang jelas.

Komponen kedua adalah pernyataan angket. Setiap pernyataan harus jelas, tidak menimbulkan makna ganda, dan sesuai dengan indikator yang diukur. Pernyataan juga harus menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh responden. Selain itu, jumlah pernyataan perlu disesuaikan agar angket tidak terlalu panjang sehingga responden tetap fokus saat mengisi.

Komponen berikutnya adalah skala pengukuran. Skala Likert lima atau empat poin sering digunakan karena dianggap paling mudah dan memberikan hasil yang stabil. Pemilihan skala harus mempertimbangkan karakter responden. Setelah itu, dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji ini memastikan instrumen benar-benar layak digunakan dalam penelitian. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang akurat, sedangkan instrumen reliabel akan menghasilkan data yang konsisten.

Baca Juga : Contoh Instrumen Self-Efficacy dan Pembahasannya Secara Lengkap, Sederhana, dan Mudah Dipahami

Kesimpulan

Instrumen angket self-efficacy merupakan alat penting dalam memahami tingkat keyakinan diri peserta didik terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas. Self-efficacy berpengaruh besar terhadap proses belajar, motivasi, dan prestasi siswa. Melalui angket yang disusun dengan baik, guru dan peneliti dapat mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi psikologis peserta didik. Angket ini memiliki manfaat besar dalam pendidikan, mulai dari perencanaan pembelajaran hingga evaluasi perkembangan siswa.

Meskipun memiliki banyak kelebihan seperti efisiensi dan kemudahan analisis, angket juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti potensi ketidakjujuran responden dan keterbatasan informasi. Oleh karena itu, penyusunan instrumen harus memperhatikan kualitas pertanyaan serta proses validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan angket yang tepat akan membantu proses penelitian dan pengembangan pendidikan menjadi lebih terarah.

Secara keseluruhan, instrumen angket self-efficacy adalah alat sederhana namun sangat bermanfaat dalam mengungkap keyakinan diri siswa. Dengan pemanfaatan yang tepat, data yang dihasilkan dapat menjadi dasar yang kuat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.

Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.

Table of Contents

RECENT POST

COMPANY

About Us

Contact Us

F.A.Q

SERVICE

Makalah

Artikel Ilmiah dan Jurnal

Translate dan Proofreading

LOCATION

Grand Pesona Pandanwangi D.6 Jl. Simpang L.A Sucipto Gang Makam Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang Jawa Timur 65124

+62 821-3290-5754

cs.kerjaintugas@gmail.com

Monday – Friday / 09.00 – 16.00 WIB

COPYRIGHT 2022 | KERJAIN.ORG