Secara umum, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat berubah atau memiliki variasi nilai dan digunakan oleh peneliti untuk mencari hubungan antar fenomena. Dalam penelitian kuantitatif, variabel biasanya bersifat terukur dan dinyatakan dalam angka. Namun dalam penelitian kualitatif, variabel lebih bersifat konseptual dan kontekstual. Artinya, variabel tidak selalu berbentuk angka, melainkan berupa makna, pengalaman, atau fenomena yang terjadi pada subjek penelitian.
Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam terhadap suatu fenomena, bukan pada pengukuran statistik. Oleh karena itu, variabel kualitatif sering kali disebut sebagai fokus penelitian atau fenomena yang dikaji. Misalnya, dalam penelitian tentang perilaku belajar siswa, variabel kualitatifnya bisa berupa “motivasi belajar”, “strategi belajar”, atau “interaksi antara guru dan siswa”.
Dengan kata lain, variabel kualitatif lebih menggambarkan makna di balik suatu kejadian. Peneliti berusaha memahami bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi, bukan sekadar seberapa sering atau seberapa besar.
Pengertian variabel kualitatif juga berkaitan erat dengan konteks penelitian. Setiap fenomena yang dikaji bisa berbeda makna tergantung pada latar sosial, budaya, dan situasi tertentu. Oleh karena itu, peneliti harus memahami konteks lapangan dengan baik agar variabel yang dipilih benar-benar relevan dengan masalah penelitian.
Secara ringkas, variabel dalam penelitian kualitatif adalah aspek atau fenomena yang menjadi fokus kajian, yang diungkap secara mendalam melalui pengumpulan data deskriptif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Baca Juga : Contoh Variabel Penelitian Kualitatif: Pengertian, Jenis, Manfaat, Kelebihan, Kekurangan, dan Penerapannya dalam Penelitian Sosial
Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, variabel tidak dikelompokkan secara kaku seperti dalam penelitian kuantitatif (misalnya variabel bebas, terikat, moderator, dan kontrol). Namun, untuk memudahkan pemahaman, peneliti tetap bisa mengklasifikasikan variabel berdasarkan fungsi dan sifatnya.
Pertama, terdapat variabel utama atau variabel fokus. Ini adalah variabel yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian. Misalnya, jika peneliti ingin memahami “pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan”, maka gaya kepemimpinan dan motivasi kerja menjadi variabel utama.
Kedua, terdapat variabel kontekstual. Variabel ini berfungsi untuk menjelaskan latar atau kondisi yang memengaruhi fenomena yang diteliti. Dalam contoh sebelumnya, konteks organisasi, budaya kerja, dan lingkungan sosial bisa menjadi variabel kontekstual yang membantu peneliti memahami fenomena secara lebih utuh.
Ketiga, variabel pendukung. Ini adalah variabel yang muncul selama proses penelitian yang mungkin tidak direncanakan sejak awal, namun terbukti penting untuk menjelaskan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, fleksibilitas terhadap munculnya variabel baru sangat penting karena peneliti mengikuti dinamika lapangan.
Keempat, variabel simbolik atau tematik. Variabel ini muncul dari interpretasi makna atau tema yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara atau observasi. Misalnya, tema tentang “rasa aman”, “kepercayaan diri”, atau “solidaritas sosial” yang muncul dari narasi subjek penelitian.
Dengan memahami jenis-jenis variabel ini, peneliti dapat mengatur arah penelitian dengan lebih sistematis dan mampu menafsirkan data secara lebih dalam.
Manfaat dan Fungsi Penentuan Variabel Penelitian Kualitatif
Menentukan variabel penelitian kualitatif memiliki peran penting dalam keseluruhan proses penelitian. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
- Menentukan fokus penelitian. Dengan mengetahui variabel utama, peneliti dapat memusatkan perhatian pada aspek yang benar-benar relevan dan menghindari pembahasan yang terlalu luas.
- Memudahkan penyusunan instrumen penelitian. Variabel membantu peneliti dalam merancang pertanyaan wawancara, lembar observasi, dan pedoman analisis data.
- Mengarahkan analisis data. Data kualitatif sering kali sangat banyak dan kompleks. Dengan adanya variabel, peneliti dapat mengelompokkan data berdasarkan tema tertentu.
- Memperkuat kejelasan tujuan penelitian. Variabel memberikan batasan dan arah yang jelas terhadap hasil yang ingin dicapai.
- Meningkatkan kredibilitas penelitian. Penelitian dengan variabel yang terdefinisi jelas akan lebih mudah dipahami, diverifikasi, dan diakui oleh pembaca atau pembimbing akademik.
Selain itu, penentuan variabel juga membantu peneliti dalam menyusun kerangka berpikir penelitian. Misalnya, dengan menetapkan variabel “motivasi belajar” dan “lingkungan sekolah”, peneliti dapat mengembangkan kerangka konseptual yang menjelaskan hubungan keduanya berdasarkan teori yang ada.

Kelebihan dan Kekurangan Variabel dalam Penelitian Kualitatif
Meskipun penting, penggunaan variabel dalam penelitian kualitatif memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Kelebihan:
- Memberikan arah yang jelas terhadap fokus penelitian.
- Mempermudah proses pengumpulan dan analisis data.
- Membantu peneliti memahami fenomena secara mendalam melalui tema atau konsep yang terarah.
- Memungkinkan munculnya variabel baru selama proses penelitian, sehingga hasilnya lebih alami dan kontekstual.
- Menjadikan hasil penelitian lebih terstruktur dan mudah dipahami.
Kekurangan:
- Variabel kualitatif sulit diukur secara objektif karena bersifat subjektif dan tergantung pada interpretasi peneliti.
- Penentuan variabel sering kali membutuhkan waktu lama karena harus disesuaikan dengan konteks lapangan.
- Tidak ada batasan yang pasti antara satu variabel dengan yang lain, sehingga bisa terjadi tumpang tindih konsep.
- Interpretasi yang berlebihan terhadap variabel bisa menyebabkan bias penelitian.
- Sulit untuk dibandingkan secara langsung antar penelitian karena variabel kualitatif cenderung unik dan kontekstual.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan ini, peneliti dapat menyeimbangkan pendekatan konseptual dan praktis agar hasil penelitian tetap valid dan bermakna.
Cara Menentukan Variabel Penelitian Kualitatif
Menentukan variabel penelitian kualitatif bukan hanya soal memilih istilah, tetapi juga memahami makna dan keterkaitannya dengan fenomena yang diteliti. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan peneliti pemula untuk menentukan variabel dengan tepat:
- Tentukan topik penelitian. Langkah pertama adalah menentukan topik yang ingin dikaji. Misalnya, “motivasi belajar siswa SMK”, “pola komunikasi guru dan siswa”, atau “strategi guru dalam mengatasi siswa pasif”.
- Rumusan masalah penelitian. Setelah topik ditentukan, buat rumusan masalah yang ingin dijawab. Misalnya, “Bagaimana motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh metode pengajaran guru?” Dari sini, muncul dua variabel: “motivasi belajar” dan “metode pengajaran”.
- Kaji teori dan literatur. Membaca teori atau hasil penelitian terdahulu membantu peneliti menemukan konsep-konsep penting yang bisa dijadikan variabel.
- Identifikasi fenomena lapangan. Lakukan observasi awal untuk menemukan aspek-aspek yang paling menonjol atau menarik untuk diteliti.
- Tentukan fokus utama dan variabel pendukung. Pilih variabel utama yang paling relevan dengan tujuan penelitian, dan sisihkan variabel lain sebagai pendukung atau konteks tambahan.
- Uji relevansi dan kejelasan variabel. Pastikan setiap variabel memiliki batasan pengertian yang jelas agar tidak menimbulkan kebingungan saat analisis data.
- Gunakan istilah yang mudah dipahami. Hindari istilah yang terlalu abstrak atau teknis, terutama jika penelitian dilakukan di bidang sosial atau pendidikan.
- Konsultasikan dengan pembimbing atau ahli. Masukan dari pihak yang berpengalaman dapat membantu memperjelas fokus penelitian.
- Susun kerangka berpikir. Buat bagan atau alur logika yang menggambarkan hubungan antarvariabel dalam konteks penelitian.
- Uji coba instrumen. Sebelum penelitian utama, lakukan wawancara atau observasi awal untuk memastikan variabel yang ditetapkan sudah sesuai dengan fenomena di lapangan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peneliti dapat menentukan variabel secara sistematis, logis, dan relevan dengan tujuan penelitian kualitatif.
Baca Juga : Dasar Pemikiran dan Pemahaman Mendalam Tentang Variabel Penelitian: Pengertian, Jenis, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangannya
Kesimpulan
Menentukan variabel penelitian kualitatif merupakan langkah penting dalam proses penelitian. Variabel kualitatif tidak sekadar angka atau data terukur, tetapi menggambarkan makna, perilaku, dan pengalaman yang dialami oleh subjek penelitian. Pemahaman terhadap pengertian, jenis, manfaat, kelebihan, dan kekurangan variabel akan membantu peneliti menyusun kerangka penelitian yang kuat dan terarah.
Dalam penelitian kualitatif, variabel bersifat fleksibel dan bisa berkembang sesuai dengan dinamika lapangan. Oleh karena itu, peneliti harus terbuka terhadap temuan baru yang mungkin muncul selama proses pengumpulan data. Dengan pemahaman yang baik tentang konteks dan fenomena, peneliti dapat mengidentifikasi variabel yang paling relevan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Pada akhirnya, keberhasilan penelitian kualitatif tidak hanya ditentukan oleh ketepatan metode atau teknik pengumpulan data, tetapi juga oleh kemampuan peneliti dalam menentukan dan mengelola variabel penelitian secara mendalam dan bermakna. Dengan cara ini, penelitian kualitatif dapat memberikan kontribusi nyata dalam memahami berbagai fenomena sosial dan kemanusiaan secara lebih komprehensif.
Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.