Daftar Publisher Jurnal Predator: Pengertian, Dampak, Ciri-Ciri, Daftar Penerbit, dan Strategi Menghindarinya agar Peneliti Tidak Terjebak

Istilah jurnal predator pertama kali populer setelah seorang pustakawan bernama Jeffrey Beall menyusun daftar penerbit yang dianggap tidak kredibel pada tahun 2010. Beall menamakan daftar tersebut sebagai Beall’s List, yang kemudian menjadi rujukan utama bagi banyak akademisi untuk mengenali jurnal predator.

Jurnal predator adalah publikasi ilmiah yang berorientasi pada keuntungan finansial, bukan pada integritas keilmuan. Penerbit semacam ini biasanya mengenakan biaya publikasi yang tinggi kepada penulis, namun tidak memberikan layanan akademik yang semestinya, seperti proses penelaahan sejawat (peer review) yang ketat dan editorial yang transparan. Hal ini mengakibatkan kualitas artikel yang terbit sering kali rendah dan meragukan.

Kemunculan jurnal predator tidak bisa dilepaskan dari budaya publish or perish dalam dunia akademik, di mana dosen dan peneliti dituntut untuk terus menerbitkan artikel sebagai syarat kenaikan jabatan atau penilaian kinerja. Kebutuhan ini dimanfaatkan oleh penerbit predator yang menawarkan proses cepat, biaya tertentu, dan janji indeksasi meskipun sebenarnya tidak valid.

Masalah semakin kompleks ketika banyak jurnal predator meniru gaya jurnal bereputasi, bahkan mengklaim terindeks di Scopus atau Web of Science padahal kenyataannya tidak. Mereka sering membuat situs web profesional, mencantumkan nama editor yang tidak jelas, dan menggunakan ISSN ilegal. Hal ini membuat banyak peneliti yang belum berpengalaman sulit membedakannya.

Dengan demikian, jurnal predator bukan sekadar masalah administrasi publikasi, melainkan juga ancaman terhadap integritas ilmiah global. Ia dapat merusak kepercayaan publik terhadap hasil penelitian, menurunkan kualitas akademik, serta menghambat perkembangan ilmu pengetahuan.

Baca Juga : Cara Mengecek Jurnal Predator: Strategi, Ciri-Ciri, Dampak, Alat Deteksi, dan Langkah Pencegahan bagi Peneliti di Era Publikasi Ilmiah Modern

Dampak Jurnal Predator terhadap Dunia Akademik

Keberadaan jurnal predator menimbulkan dampak luas, baik pada individu peneliti maupun lembaga pendidikan tinggi. Dampak ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga sosial, finansial, bahkan reputasi bangsa di mata dunia internasional.

Pertama, bagi peneliti, terjebak dalam jurnal predator dapat merusak reputasi pribadi. Artikel yang diterbitkan di jurnal predator umumnya tidak diakui dalam penilaian akademik resmi, seperti kenaikan jabatan fungsional dosen atau akreditasi institusi. Peneliti yang tidak hati-hati bisa dianggap kurang teliti atau tidak profesional.

Kedua, dari sisi institusi, publikasi di jurnal predator dapat menurunkan kredibilitas universitas atau lembaga penelitian. Banyak lembaga akreditasi kini menilai kualitas publikasi berdasarkan indeksasi dan reputasi jurnal. Jika dosen atau mahasiswa banyak mempublikasikan karya di jurnal predator, institusi mereka bisa dipandang kurang berkualitas.

Ketiga, jurnal predator juga merugikan dari sisi finansial. Peneliti biasanya diminta membayar biaya publikasi yang tidak sedikit, mulai dari ratusan hingga ribuan dolar. Uang tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang diterima karena publikasi tidak diakui secara resmi.

Keempat, dampak yang lebih luas adalah turunnya kualitas ilmu pengetahuan. Artikel di jurnal predator sering kali tidak melalui peer-review ketat, sehingga banyak yang berisi data palsu, analisis lemah, atau bahkan plagiarisme. Hal ini bisa memperburuk literatur ilmiah global dan menyesatkan peneliti lain.

Akhirnya, fenomena jurnal predator dapat merusak iklim keilmuan secara menyeluruh. Ia membuat dunia akademik dipenuhi oleh karya yang semu, bukan karya yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Jika dibiarkan, ini akan melemahkan peran riset sebagai fondasi kemajuan ilmu pengetahuan.

Ciri-Ciri Publisher Jurnal Predator

Mengenali ciri-ciri jurnal predator sangat penting agar peneliti tidak mudah terjebak. Beberapa karakteristik umum yang sering ditemukan pada publisher predator adalah sebagai berikut:

  • Proses Publikasi Sangat Cepat
    Mereka menjanjikan artikel diterbitkan hanya dalam beberapa hari atau minggu, padahal proses peer-review yang benar biasanya memerlukan waktu berbulan-bulan.

  • Biaya Publikasi Tinggi tanpa Transparansi
    Penerbit sering meminta biaya yang tidak wajar, namun tidak menjelaskan detail layanan apa yang diberikan.

  • Website yang Terlihat Profesional tapi Asal-Asalan
    Situs web mereka biasanya penuh dengan klaim palsu, seperti indeksasi Scopus, DOAJ, atau Web of Science, padahal tidak bisa diverifikasi.

  • Editorial Board Tidak Jelas
    Nama editor sering dipalsukan, dicantumkan tanpa izin, atau bahkan orang yang tidak memiliki keahlian di bidang terkait.

  • Kualitas Artikel Rendah
    Artikel yang diterbitkan sering kali berisi tulisan dengan bahasa kacau, data meragukan, atau bahkan plagiat.

  • Alamat dan Kontak Tidak Valid
    Banyak publisher predator mencantumkan alamat palsu, atau hanya berupa email gratisan.

  • Sering Mengirim Spam Call for Paper
    Mereka membanjiri email peneliti dengan undangan publikasi, seminar, atau editorial board tanpa seleksi yang jelas.

Dengan memahami ciri-ciri di atas, peneliti dapat lebih waspada dan tidak mudah tergiur oleh tawaran publikasi yang terlihat cepat dan mudah.

WA 0821-3290-5754, Jasa Kerjain Tugas Kuliah,
konsultasi WA 0821-3290-5754, Jasa Kerjain Tugas kuliah, Jasa Kerjain Makalah, Jasa Kerjain Artikel

Daftar Publisher Jurnal Predator yang Sering Disebut

Banyak nama penerbit yang masuk dalam daftar jurnal predator, meski daftar ini terus berkembang dan berubah. Beberapa penerbit yang sering disebut dalam literatur maupun forum akademik internasional antara lain:

  • OMICS International
    Salah satu publisher terbesar yang sering dikritik karena ribuan jurnalnya dianggap predator. Mereka dikenal mengenakan biaya tinggi dan tidak memiliki peer-review yang jelas.

  • WASET (World Academy of Science, Engineering and Technology)
    Terkenal dengan konferensi abal-abal dan jurnal yang dipublikasikan tanpa standar akademik ketat.

  • Science Publishing Group (SPG)
    Publisher asal Amerika Serikat yang sering dituding predator karena mengundang penulis melalui email massal.

  • MedCrave
    Banyak jurnalnya dianggap tidak kredibel dan memiliki proses editorial yang meragukan.

  • Academic Journals
    Beberapa jurnal di bawah penerbit ini dianggap predator karena kualitas review rendah.

  • OMICS Offshoots seperti iMedPub dan Pulsus
    Dua nama ini pernah dibeli oleh OMICS dan digunakan sebagai jalur publikasi tambahan.

Daftar ini bukan berarti final, karena masih banyak publisher lain yang beroperasi dengan cara serupa. Namun nama-nama di atas termasuk yang paling sering disebut dalam diskusi mengenai jurnal predator.

Strategi Menghindari Jurnal Predator

Menghindari jebakan jurnal predator membutuhkan kewaspadaan sekaligus literasi publikasi ilmiah yang baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan peneliti antara lain:

  • Cek Indeksasi Secara Resmi
    Jangan hanya percaya pada klaim situs web penerbit. Pastikan jurnal benar-benar terindeks di Scopus, Web of Science, DOAJ, atau Sinta melalui situs resminya.

  • Periksa Reputasi Penerbit
    Cari ulasan atau testimoni dari peneliti lain. Banyak forum akademik yang membahas publisher predator secara terbuka.

  • Teliti Editorial Board
    Pastikan dewan editorial benar-benar berisi pakar yang diakui di bidangnya, bukan nama fiktif atau orang asing yang tidak relevan.

  • Cermati Proses Peer-Review
    Publikasi yang sehat harus melalui proses review ketat, bukan hanya sekadar pembayaran biaya.

  • Konsultasi dengan Kolega atau Pustakawan
    Jika ragu, mintalah pendapat senior, dosen pembimbing, atau pustakawan institusi.

  • Gunakan Daftar Putih (Whitelist)
    Selain blacklist, ada juga daftar putih seperti Directory of Open Access Journals (DOAJ) yang memuat jurnal terpercaya.

  • Hati-Hati dengan Tawaran Spam
    Jangan mudah tergoda dengan email undangan publikasi yang menjanjikan publikasi cepat.

Strategi di atas bisa membantu peneliti lebih aman dalam memilih jurnal. Prinsip utama yang perlu diingat adalah: lebih baik menunggu lama di jurnal bereputasi daripada cepat di jurnal predator.

Fenomena jurnal predator menjadi tantangan serius bagi dunia akademik modern. Mereka hadir karena adanya kebutuhan publikasi yang tinggi, namun sering kali menjerat peneliti yang kurang berpengalaman.

Kesadaran akan bahaya jurnal predator harus terus disosialisasikan, baik di kalangan mahasiswa, dosen, maupun peneliti profesional. Lembaga pendidikan perlu memberikan literasi publikasi sejak dini, agar para akademisi mampu membedakan antara penerbit kredibel dan predator.

Dengan kewaspadaan kolektif, strategi yang tepat, dan komitmen menjaga integritas ilmiah, dunia akademik dapat terhindar dari jebakan publikasi predator. Hanya dengan publikasi yang sehat dan berkualitas, penelitian dapat benar-benar memberi kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat.

Baca Juga : Jurnal Predator Indonesia: Keanekaragaman, Peran Ekologis, Ancaman, Upaya Konservasi, dan Tanggung Jawab Bersama dalam Menjaga Keseimbangan Alam Nusantara

Kesimpulan

Daftar publisher jurnal predator terus bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan publikasi akademik. Mereka merugikan peneliti, institusi, bahkan integritas keilmuan global. Untuk itu, penting bagi setiap peneliti memahami pengertian jurnal predator, dampaknya, ciri-cirinya, serta mengetahui nama-nama penerbit yang sering disebut dalam daftar hitam.

Lebih dari itu, strategi pencegahan perlu diterapkan, mulai dari memverifikasi indeksasi, mengecek reputasi penerbit, hingga berkonsultasi dengan pihak berpengalaman. Kesadaran kolektif akan bahaya jurnal predator menjadi kunci untuk melindungi kualitas publikasi.

Akhirnya, dunia akademik harus menempatkan integritas di atas kepentingan sesaat. Dengan demikian, publikasi ilmiah benar-benar menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sekadar angka dalam penilaian kinerja.

Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.

Table of Contents

RECENT POST

COMPANY

About Us

Contact Us

F.A.Q

SERVICE

Makalah

Artikel Ilmiah dan Jurnal

Translate dan Proofreading

LOCATION

Grand Pesona Pandanwangi D.6 Jl. Simpang L.A Sucipto Gang Makam Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang Jawa Timur 65124

+62 821-3290-5754

cs.kerjaintugas@gmail.com

Monday – Friday / 09.00 – 16.00 WIB

COPYRIGHT 2022 | KERJAIN.ORG