Penerjemahan bahasa adalah seni yang kompleks dan membutuhkan pemahaman mendalam tentang kedua bahasa yang terlibat. Meskipun alat-alat terjemahan otomatis telah menjadi lebih canggih, tetap ada kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses penerjemahan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa kesalahan umum tersebut dan memberikan panduan tentang cara menghindarinya. Ini akan membantu Anda untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu dengan fokus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan kesalahan ini.
1. Kehilangan Nuansa dan Konteks
Salah satu kesalahan paling umum dalam penerjemahan adalah kehilangan nuansa dan konteks dari teks asli. Terjemahan harfiah sering kali tidak cukup untuk mengungkapkan makna yang tepat dari sebuah kalimat. Penting untuk memahami konteks dan nuansa dari teks asli agar dapat melakukan terjemahan yang akurat.
Sebisa mungkin, cobalah untuk memahami maksud dan konteks dari teks asli sebelum melakukan terjemahan. Gunakan pengetahuan Anda tentang budaya dan konvensi bahasa untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai. Penerjemahan memang bukan hanya sekadar mengartikan sebuah bahasa, tapi menyesuaikan maksud/makna yang ingin disampaikan lewat teks tersebut. Inilah mengapa nuansa dan konteks menjadi penting.
2. Pengabaian Tata Bahasa dan Struktur Kalimat
Setiap bahasa memiliki tata bahasa dan struktur kalimat yang unik. Salah satu kesalahan umum dalam penerjemahan adalah mengabaikan aturan tata bahasa dan struktur kalimat dari bahasa sumber atau bahasa target.
Pelajari tata bahasa dan struktur kalimat dari kedua bahasa yang terlibat. Cobalah untuk mempertahankan struktur kalimat yang mirip antara teks asli dan terjemahan Anda, tetapi pastikan tetap mematuhi tata bahasa yang berlaku. Ini dilakukan agar maksud dari penulis asal tersampaikan dengan semirip mungkin antara versi terjemahan dengan asalnya.
3. Penggunaan Kosakata yang Tidak Tepat
Pemilihan kosakata yang tidak tepat adalah kesalahan umum dalam penerjemahan. Kata-kata sering memiliki makna yang berbeda-beda tergantung pada konteksnya, dan penggunaan kosakata yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kelengkungan makna.
Maka Anda perlu menggunakan kamus atau sumber referensi lainnya untuk memastikan pemilihan kosakata yang dipilih sudah tepat. Perhatikan juga konteks dari kata-kata yang akan Anda terjemahkan dan pilihlah kata-kata yang paling sesuai dengan makna yang dimaksud. Tesaurus dan Kamus Besar Bahasa Indonesia bisa menjadi alat bantu yang baik untuk mengatasi permasalahan ini.
4. Ketidakcocokan Budaya dan Konvensi Sosial
Budaya dan konvensi sosial dapat mempengaruhi makna dari sebuah teks. Kesalahan dalam memahami atau mempertahankan aspek-aspek budaya dan konvensi sosial dalam penerjemahan dapat menghasilkan terjemahan yang tidak tepat.
Oleh karena itu, mempelajari budaya dan konvensi sosial dari kedua bahasa yang terlibat akan sangat membantu Anda dalam proses penerjemahan. Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari penutur asli atau ahli bahasa yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan konvensi sosial tersebut untuk menemukan hasil terjemahan terbaik sesuai dengan latar budaya dan sosial yang diinginkan penulis aslinya.
5. Ketidakcocokan Gaya Bahasa
Setiap bahasa memiliki gaya bahasa yang unik, termasuk penggunaan idiom, frasa idiomatik, dan kata-kata khas. Kesalahan dalam mempertahankan gaya bahasa dapat mengakibatkan terjemahan yang terdengar kaku atau tidak alami.
Maka sebagai penerjemah Anda perlu mempelajari gaya bahasa dari kedua bahasa yang terlibat dan cobalah untuk mempertahankan gaya bahasa yang sesuai dalam terjemahan Anda. Perhatikan penggunaan idiom dan frasa idiomatik yang mungkin tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Anda juga bisa memberikan penjelasan tentang maksud dari idion bahasa asal jika memang tidak umum digunakan pada bahasa terjemahan.
6. Ketidaktepatan Gramatikal
Ketidaktepatan gramatikal adalah kesalahan umum lainnya dalam penerjemahan. Pemilihan kata yang tidak tepat, struktur kalimat yang tidak benar, atau kesalahan tata bahasa dapat menghasilkan terjemahan yang tidak gramatikal.
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan tata bahasa dan struktur kalimat yang berlaku dalam bahasa yang Anda terjemahkan. Gunakan pengetahuan Anda tentang tata bahasa untuk menghasilkan terjemahan yang gramatikal.
7. Ketidakonsistenan Terminologi
Terminologi khusus sering digunakan dalam teks-teks khusus, seperti teks ilmiah atau teknis. Kesalahan dalam konsistensi penggunaan terminologi khusus dapat menyebabkan kebingungan atau ketidakjelasan dalam terjemahan.
Untuk solusi dalam permasalahan ini Anda bisa membuat daftar terminologi khusus dan pastikan untuk menggunakan terminologi yang konsisten dalam terjemahan Anda. Perhatikan konteks penggunaan terminologi tersebut untuk memastikan kesesuaian dalam terjemahan.
Baca juga: Tips Translate Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
Kesimpulan
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dan memperhatikan panduan yang telah disebutkan di atas, Anda dapat meningkatkan kualitas terjemahan Anda dan menghasilkan terjemahan yang lebih akurat dan alami. Ingatlah bahwa penerjemahan adalah proses yang kompleks dan membutuhkan latihan dan pemahaman yang mendalam tentang kedua bahasa yang terlibat.
Dan bagi Anda yang membutuhkan jasa penerjemahan maupun proofreading. Kerjain.org menerima jasa penerjemahaan jurnal, tugas, teks jenis apapun dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia maupun sebaliknya dengan harga terjangkau. Hubungi Admin Kerjain sekarang dan konsultasikan masalah Anda.