Latar Belakang Skripsi Kualitatif: Menyusun Dasar yang Kuat untuk Penelitian Mendalam

Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa sebagai bentuk konkret dari penguasaan keilmuan dan metode penelitian. Dalam pendekatan kualitatif, penyusunan skripsi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Salah satu komponen utama yang menentukan kualitas dan arah skripsi kualitatif adalah bagian latar belakang. Latar belakang bukan sekadar pembuka, melainkan landasan logis dan konseptual yang menjelaskan alasan pentingnya penelitian dilakukan.

Dalam skripsi kualitatif, latar belakang berfungsi untuk membangun konteks permasalahan, mengungkapkan fenomena sosial yang menarik, dan menjelaskan celah kajian yang belum banyak diteliti. Latar belakang yang kuat akan memberikan arah penelitian yang fokus, mendalam, dan bermakna. Oleh karena itu, menyusun latar belakang bukanlah tugas sederhana, melainkan proses reflektif dan argumentatif yang memerlukan pemahaman teoretis dan empirik secara seimbang.

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang bagaimana menyusun latar belakang dalam skripsi kualitatif, mulai dari pengertian dan perannya, karakteristik latar belakang yang baik, langkah-langkah penyusunan, kesalahan umum yang perlu dihindari, hingga pentingnya keterkaitan latar belakang dengan tujuan dan rumusan masalah.

Baca Juga : Data Primer dan Sekunder dalam Penelitian Kualitatif: Pemahaman, Penggunaan, dan Peranannya

Pengertian dan Peran Latar Belakang dalam Skripsi Kualitatif

Latar belakang dalam skripsi kualitatif adalah bagian awal yang menjelaskan secara komprehensif tentang konteks, urgensi, dan alasan dilakukannya suatu penelitian. Bagian ini menjawab pertanyaan “mengapa topik ini penting untuk diteliti?” dengan dukungan argumentasi logis dan referensi yang relevan. Latar belakang menjadi titik awal pembaca memahami arah dan maksud penelitian yang akan dilakukan.

Dalam konteks kualitatif, latar belakang tidak hanya menyajikan data statistik atau fakta umum seperti dalam pendekatan kuantitatif, tetapi lebih menekankan pada fenomena sosial, pengalaman individu, makna budaya, atau wacana publik yang menjadi perhatian peneliti. Peneliti kualitatif sering kali memulai latar belakang dengan observasi, pengalaman pribadi, atau hasil eksplorasi awal terhadap suatu isu.

Latar belakang berfungsi sebagai jembatan antara realitas empiris dan konstruksi teori. Ia menjelaskan bagaimana suatu fenomena diamati di masyarakat, kemudian dikaitkan dengan teori-teori atau literatur yang relevan untuk memperkuat argumentasi pentingnya penelitian. Dalam hal ini, latar belakang menunjukkan kemampuan peneliti dalam mengidentifikasi dan memformulasi masalah secara kritis.

Selain itu, latar belakang yang baik harus mampu menunjukkan adanya kesenjangan penelitian (research gap), yaitu aspek yang belum banyak dikaji oleh penelitian sebelumnya, baik dari sisi tema, pendekatan, wilayah kajian, atau subjek yang diteliti. Gap inilah yang akan menjadi titik masuk bagi peneliti untuk menawarkan perspektif baru atau memperdalam pemahaman terhadap isu tertentu.

Akhirnya, latar belakang menjadi dasar bagi penulisan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan fokus kajian. Tanpa latar belakang yang jelas dan logis, peneliti akan kesulitan dalam menentukan arah penelitian dan justifikasi metodologisnya. Oleh karena itu, latar belakang memiliki posisi strategis yang tidak boleh disepelekan.

Karakteristik Latar Belakang yang Baik dalam Penelitian Kualitatif

Latar belakang yang baik dalam skripsi kualitatif memiliki sejumlah karakteristik penting yang mencerminkan kedalaman analisis dan kepekaan peneliti terhadap fenomena sosial. Karakteristik pertama adalah relevansi kontekstual. Artinya, latar belakang harus menyentuh isu nyata yang terjadi di masyarakat atau dalam dunia sosial tertentu. Isu tersebut harus bersifat aktual, kontekstual, dan memiliki nilai penting bagi pengembangan ilmu atau pemecahan masalah praktis.

Karakteristik kedua adalah argumen yang logis dan runtut. Latar belakang harus disusun secara sistematis, dimulai dari pengantar umum tentang fenomena, penjelasan spesifik mengenai permasalahan, hingga pernyataan urgensi dan celah penelitian. Transisi antar paragraf harus logis dan saling mendukung, sehingga pembaca bisa mengikuti alur berpikir peneliti dengan mudah.

Ketiga, keterkaitan dengan teori dan literatur. Meskipun bagian kajian pustaka disusun secara terpisah, latar belakang tetap perlu menyertakan beberapa kutipan atau rujukan teoritis yang menunjukkan bahwa isu yang diangkat memiliki dasar ilmiah. Referensi ini juga membantu memperkuat argumen dan memberikan arah pendekatan dalam kajian.

Keempat, mengandung nilai kebaruan (novelty). Latar belakang yang baik harus bisa menunjukkan bahwa penelitian ini tidak sekadar mengulang penelitian terdahulu, tetapi memberikan kontribusi baru, baik dari segi metode, fokus, maupun perspektif. Peneliti harus bisa meyakinkan pembaca bahwa skripsi ini akan memberikan temuan yang bermanfaat.

Kelima, membangun fondasi menuju rumusan masalah. Kalimat-kalimat terakhir dalam latar belakang biasanya memuat pengantar menuju fokus penelitian, seperti “berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji…” atau “fenomena ini menjadi dasar untuk menggali lebih dalam melalui pendekatan kualitatif…”. Dengan begitu, hubungan antarbagian dalam skripsi menjadi kuat dan saling menguatkan.

WA 0821-3290-5754, Jasa Kerjain Tugas Kuliah,
konsultasi WA 0821-3290-5754, Jasa Kerjain Tugas kuliah, Jasa Kerjain Makalah, Jasa Kerjain Artikel

Langkah-Langkah Menyusun Latar Belakang Skripsi Kualitatif

Menyusun latar belakang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada langkah-langkah sistematis yang bisa membantu peneliti membangun narasi yang solid dan meyakinkan. Berikut penjelasan langkah-langkahnya:

a. Identifikasi Fenomena Sosial

Langkah awal adalah menemukan isu sosial yang nyata, menarik, dan memiliki makna penting. Fenomena ini bisa berasal dari pengalaman pribadi, pengamatan di lingkungan sekitar, atau hasil studi awal.

b. Lakukan Studi Pendahuluan

Peneliti perlu membaca literatur, jurnal, atau berita untuk memperkaya pemahaman dan melihat bagaimana isu tersebut telah diteliti oleh peneliti lain. Ini membantu membangun konteks teoritis dan menghindari pengulangan.

c. Tunjukkan Permasalahan Spesifik

Dari fenomena yang luas, peneliti harus mempersempit fokus menjadi satu masalah spesifik yang akan diteliti secara mendalam. Masalah ini harus jelas dan cukup kompleks untuk dikaji secara kualitatif.

d. Ungkapkan Kesenjangan Penelitian

Tunjukkan apa yang belum banyak diteliti atau dikaji oleh penelitian sebelumnya. Celah ini akan menjadi dasar justifikasi bahwa penelitian Anda penting dan memiliki kontribusi.

e. Susun Narasi Latar Belakang

Gabungkan semua elemen di atas ke dalam narasi yang utuh, logis, dan menarik. Gunakan data, kutipan, atau ilustrasi untuk memperkuat argumen. Akhiri dengan pernyataan arah atau fokus penelitian yang akan dilakukan.

Kesalahan Umum dalam Penulisan Latar Belakang

Banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyusun latar belakang yang efektif karena beberapa kesalahan umum. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari:

a. Terlalu Umum dan Tidak Fokus

Menuliskan isu yang terlalu luas atau tidak memiliki batasan yang jelas membuat latar belakang kehilangan arah dan sulit diikuti pembaca.

b. Minim Referensi atau Bukti

Mengandalkan opini pribadi tanpa dukungan data, literatur, atau teori membuat latar belakang terkesan lemah dan kurang akademis.

c. Tidak Menunjukkan Kesenjangan

Jika peneliti tidak menjelaskan apa yang baru dari penelitiannya, maka laporan akan terkesan hanya mengulang-ulang penelitian terdahulu.

d. Langsung Menyebut Judul Penelitian

Terlalu cepat menyatakan “peneliti akan meneliti…” di awal latar belakang membuat struktur narasi menjadi prematur dan tidak logis.

e. Terlalu Pendek atau Terlalu Panjang

Latar belakang yang terlalu singkat tidak memberikan cukup konteks, sementara yang terlalu panjang dapat membingungkan dan keluar dari fokus utama.

Hubungan Latar Belakang dengan Rumusan Masalah dan Tujuan

Latar belakang yang baik akan secara alami mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. Setelah pembaca memahami konteks dan alasan pentingnya suatu isu, mereka perlu diberi tahu apa yang akan diteliti secara spesifik dan tujuan dari penelitian tersebut. Inilah mengapa keterkaitan antara latar belakang dan rumusan masalah menjadi sangat penting.

Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk pertanyaan eksploratif seperti “bagaimana pengalaman…?”, “apa makna…?”, atau “bagaimana pandangan…?”. Pertanyaan ini muncul dari pemaparan dalam latar belakang yang sudah menunjukkan kompleksitas dan relevansi isu yang dikaji. Dengan kata lain, rumusan masalah adalah kristalisasi dari latar belakang.

Begitu juga dengan tujuan penelitian. Tujuan menggambarkan apa yang ingin dicapai peneliti melalui studi ini. Jika latar belakang berhasil menjelaskan dengan baik konteks dan kebutuhan penelitian, maka pernyataan tujuan akan terlihat logis dan sejalan. Hubungan yang kuat antara ketiga elemen ini akan membentuk fondasi yang kokoh untuk keseluruhan skripsi.

Baca Juga : Pelaporan Penelitian Kualitatif: Panduan Menyusun Laporan yang Akurat, Bermakna, dan Sistematis

Kesimpulan

Latar belakang skripsi kualitatif bukan hanya pembuka, melainkan elemen krusial yang menentukan arah dan kedalaman penelitian. Melalui latar belakang, peneliti membangun argumen tentang pentingnya suatu fenomena untuk dikaji, menunjukkan celah penelitian, dan merumuskan masalah secara tepat. Proses penyusunannya harus didasarkan pada pengamatan, literatur, dan analisis kritis.

Karakteristik latar belakang yang baik mencakup relevansi, logika yang runtut, dukungan teori, dan kejelasan arah. Dengan mengikuti langkah-langkah sistematis dan menghindari kesalahan umum, peneliti dapat menyusun latar belakang yang kokoh dan meyakinkan. Latar belakang yang solid akan mempermudah peneliti dalam menyusun rumusan masalah, tujuan, serta metodologi penelitian.

Dalam konteks skripsi kualitatif, di mana pemaknaan dan refleksi menjadi aspek penting, maka penyusunan latar belakang harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap konteks sosial dan nilai-nilai yang melatarbelakanginya. Latar belakang yang kuat tidak hanya mengarahkan penelitian, tetapi juga menjadi jembatan antara pengalaman manusia dan kontribusi ilmiah yang bermakna.

Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.

Table of Contents

RECENT POST

COMPANY

About Us

Contact Us

F.A.Q

SERVICE

Makalah

Artikel Ilmiah dan Jurnal

Translate dan Proofreading

LOCATION

Grand Pesona Pandanwangi D.6 Jl. Simpang L.A Sucipto Gang Makam Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang Jawa Timur 65124

+62 821-3290-5754

cs.kerjaintugas@gmail.com

Monday – Friday / 09.00 – 16.00 WIB

COPYRIGHT 2022 | KERJAIN.ORG