Penelitian mixed methods atau metode campuran adalah pendekatan yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi yang terpadu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang suatu fenomena dengan mengintegrasikan data naratif dan numerik. Dalam pendekatan ini, masing-masing metode—baik kualitatif maupun kuantitatif—berperan penting untuk saling melengkapi, menguatkan, dan menjelaskan satu sama lain. Keberhasilan integrasi tersebut sangat bergantung pada bagaimana peneliti merancang dan menerapkan metode sampling.
Sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan proses penting dalam penelitian karena berfungsi untuk menentukan siapa atau apa yang akan menjadi sumber data. Dalam mixed methods, metode sampling menjadi lebih kompleks karena harus disesuaikan dengan kebutuhan dua pendekatan yang berbeda. Pada penelitian kuantitatif, sampling biasanya bersifat probabilistik, seperti random sampling, untuk memastikan generalisasi temuan. Sementara itu, pendekatan kualitatif lebih menekankan pada purposive atau snowball sampling untuk mengeksplorasi makna atau pengalaman mendalam dari partisipan.
Keberhasilan penelitian mixed methods sangat tergantung pada konsistensi dan keterpaduan desain sampling antara dua pendekatan tersebut. Jika desain sampling tidak terintegrasi dengan baik, maka data yang dikumpulkan akan sulit untuk dibandingkan atau digabungkan, yang pada akhirnya mengurangi validitas dan kekuatan interpretasi hasil penelitian.
Dalam mixed methods, sampling bukan hanya soal teknik pengambilan data, tetapi juga soal logika strategi penelitian. Pemilihan siapa, berapa banyak, dan kapan data dikumpulkan mempengaruhi arah dan keluasan interpretasi. Oleh karena itu, peneliti perlu merancang strategi sampling sejak awal penelitian agar dapat mengakomodasi kebutuhan dua pendekatan secara bersamaan.
Dengan memahami peran penting sampling dalam mixed methods, peneliti dapat mengelola tantangan dan peluang dalam proses pengumpulan data. Ini bukan hanya soal menggabungkan metode, tetapi juga soal menyelaraskan prinsip-prinsip dasar dari dua paradigma yang berbeda menjadi satu pendekatan yang koheren dan bermakna.
Baca Juga : Studi Kasus Mixed Methods: Strategi Efektif dalam Pendekatan Penelitian Gabungan
Karakteristik dan Tantangan Sampling dalam Mixed Methods
Salah satu karakteristik utama dari sampling dalam mixed methods adalah multi-level dan multi-tujuan. Dalam penelitian ini, peneliti bisa saja menggunakan dua jenis teknik sampling secara bersamaan—probabilistik untuk data kuantitatif, dan non-probabilistik untuk data kualitatif. Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap karakteristik masing-masing metode dan bagaimana mereka dapat saling melengkapi.
Karakteristik lain adalah ketergantungan pada desain penelitian. Misalnya, dalam desain eksploratori sekuensial, peneliti mengumpulkan data kualitatif terlebih dahulu dan hasilnya digunakan untuk menentukan sampel kuantitatif. Sebaliknya, dalam desain eksplanatori sekuensial, data kuantitatif dikumpulkan lebih dulu dan hasilnya menentukan siapa yang diwawancarai secara kualitatif. Dengan kata lain, teknik sampling tidak bisa dipisahkan dari urutan dan fokus desain mixed methods.
Tantangan pertama yang sering muncul dalam praktik adalah kesulitan dalam menyelaraskan ukuran sampel. Penelitian kuantitatif sering membutuhkan jumlah sampel besar untuk validitas statistik, sementara kualitatif menekankan kedalaman dan keterwakilan makna. Peneliti harus bisa menjaga keseimbangan antara kedalaman dan keluasan data tanpa mengorbankan kualitas dari salah satu pendekatan.
Tantangan kedua adalah pengelolaan sumber daya. Penggunaan dua teknik sampling bisa membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga lebih besar, terutama jika target sampel tersebar atau sulit dijangkau. Ini juga menuntut keterampilan dalam mengatur logistik lapangan agar proses pengumpulan data berjalan efisien.
Tantangan ketiga adalah integrasi data yang berasal dari populasi atau unit analisis yang berbeda. Ketika data kuantitatif berasal dari sampel acak dan data kualitatif dari responden terpilih, peneliti harus berhati-hati dalam menafsirkan hasil agar tidak menimbulkan bias atau kesimpulan yang menyesatkan.
Dalam konteks ini, sampling dalam mixed methods memerlukan perencanaan matang dan fleksibilitas. Peneliti harus bisa menyesuaikan pendekatan terhadap realitas lapangan dan desain teoretis yang telah dirancang sejak awal.
Jenis-jenis Strategi Sampling dalam Mixed Methods
Dalam mixed methods, terdapat berbagai strategi sampling yang dapat digunakan sesuai dengan desain dan tujuan penelitian. Berikut adalah strategi yang umum diterapkan:
a. Sampling Identik (Identical Sampling)
Strategi ini menggunakan peserta yang sama untuk kedua jenis data, baik kuantitatif maupun kualitatif. Tujuannya adalah untuk mempermudah integrasi data dan memungkinkan peneliti melihat fenomena dari dua perspektif pada individu yang sama.
b. Sampling Inklusif (Inclusion Sampling)
Seluruh partisipan kualitatif dipilih dari subgrup kuantitatif. Misalnya, setelah survei, peneliti memilih sejumlah responden untuk diwawancarai berdasarkan jawaban tertentu.
c. Sampling Parsial (Partial Sampling)
Data dikumpulkan dari dua kelompok partisipan yang berbeda. Metode ini digunakan jika peneliti ingin membandingkan hasil antar kelompok atau populasi yang memiliki karakteristik berbeda.
d. Sampling Terpusat (Nested Sampling)
Responden kualitatif merupakan bagian dari sampel kuantitatif yang lebih besar. Strategi ini sering digunakan dalam desain eksplanatori sekuensial di mana wawancara mendalam dilakukan terhadap kelompok dengan hasil survei ekstrem atau unik.
e. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
Digunakan untuk studi berskala besar. Peneliti pertama-tama mengambil sampel secara acak untuk kuantitatif, kemudian memilih sub-sampel secara purposif untuk kualitatif.
Masing-masing strategi memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri. Pemilihan strategi yang tepat akan sangat bergantung pada desain studi, pertanyaan penelitian, serta logistik lapangan yang tersedia.

Prinsip dan Pertimbangan dalam Menentukan Sampel Mixed Methods
Dalam menentukan teknik sampling yang tepat untuk mixed methods, peneliti perlu mempertimbangkan sejumlah prinsip penting agar hasil penelitian valid dan integratif:
a. Kesesuaian dengan Tujuan Penelitian
Apakah data kualitatif digunakan untuk memperdalam, menjelaskan, atau mengembangkan data kuantitatif? Tujuan ini akan menentukan strategi sampling yang digunakan.
b. Konsistensi dengan Desain Mixed Methods
Setiap desain mixed methods memiliki logika pengurutan dan relasi data. Oleh karena itu, metode sampling harus selaras dengan jenis desain (konvergen, eksplanatori, eksploratori, dsb).
c. Keterwakilan dan Kedalaman
Sampel kuantitatif harus cukup besar untuk mewakili populasi, sementara sampel kualitatif harus cukup bervariasi untuk menangkap kedalaman makna. Peneliti perlu menyeimbangkan keduanya.
d. Integrasi Data dan Analisis
Apakah dua jenis data bisa dibandingkan langsung? Jika ya, maka sampel sebaiknya identik atau nested. Jika tidak, peneliti harus menyiapkan teknik integrasi yang sesuai.
e. Ketersediaan Sumber Daya
Jumlah waktu, tenaga, biaya, dan akses ke partisipan harus dipertimbangkan sejak awal karena akan mempengaruhi jenis dan ukuran sampel yang mungkin dilakukan.
Prinsip-prinsip ini sangat penting agar strategi sampling tidak menjadi titik lemah dalam validitas dan reliabilitas penelitian mixed methods. Kesalahan dalam sampling bisa merusak keseluruhan desain dan analisis.
Implementasi Sampling Mixed Methods dalam Penelitian Lapangan
Dalam praktik lapangan, penerapan sampling mixed methods memerlukan strategi yang adaptif dan terencana. Salah satu pendekatan yang umum dilakukan adalah memulai dengan survei kuantitatif secara acak, misalnya terhadap 300 responden, lalu menyeleksi 20 orang dengan kriteria tertentu untuk diwawancarai secara mendalam. Pemilihan ini bisa berbasis variasi hasil survei atau representasi kelompok minoritas.
Dalam konteks penelitian sosial, seperti studi persepsi masyarakat terhadap layanan publik, strategi nested sampling sangat bermanfaat. Responden yang memberikan penilaian tertinggi dan terendah dapat diwawancarai untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Dengan cara ini, wawasan yang diperoleh menjadi lebih mendalam dan aplikatif.
Di sisi lain, peneliti juga bisa mengawali dengan wawancara kualitatif kepada tokoh masyarakat untuk menggali isu-isu utama. Data ini kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan kuesioner survei untuk populasi lebih luas. Strategi ini membantu peneliti menyusun alat ukur yang kontekstual dan relevan.
Keberhasilan implementasi sangat tergantung pada pemahaman metodologis peneliti serta dukungan logistik yang memadai. Penggunaan alat bantu digital seperti perangkat lunak survei online, aplikasi wawancara suara, dan spreadsheet analisis sangat membantu dalam efisiensi pengumpulan dan pengolahan data.
Baca Juga : Uji Hipotesis dalam Mixed Methods: Integrasi Logika Inferensial dan Eksplorasi Kontekstual
Kesimpulan
Metode sampling dalam mixed methods bukan sekadar kombinasi teknik kuantitatif dan kualitatif, melainkan bagian integral dari desain penelitian yang kompleks dan integratif. Strategi sampling yang tepat memungkinkan peneliti menjembatani dua pendekatan dengan efektif dan menghasilkan pemahaman fenomena yang utuh dan bermakna.
Dengan pemilihan strategi yang sesuai—seperti identik, inklusif, parsial, nested, atau bertahap—peneliti dapat mengoptimalkan kekuatan masing-masing metode untuk saling melengkapi. Penting juga untuk mempertimbangkan prinsip kesesuaian, konsistensi desain, keterwakilan, integrasi, dan ketersediaan sumber daya dalam setiap langkah pengambilan sampel.
Meskipun menantang dari sisi teknis dan logistik, sampling dalam mixed methods memberikan peluang luar biasa untuk menghasilkan penelitian yang tidak hanya valid secara statistik, tetapi juga mendalam secara makna. Dengan demikian, metode ini menjadi pilihan ideal bagi peneliti yang ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan multidimensi dalam dunia sosial dan ilmiah secara menyeluruh.
Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang jasa kerjain tugas kuliah lainnya, maka kerjain.org siap membantu. Hubungi Admin Kerjain.org dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.